Senin, 13 Juni 2011

BALADA PENGGUNA GAS ELPIJI

Maraknya kasus kompor gas meledak membuat banyak warga takut untuk menggunakan gas. Mereka pun memilih kembali menggunakan kayu bakar atau minyak tanah.

Pemberitaan media mengenai kejadian gas meledak di sejumlah tempat secara beruntun, tampaknya benar-benar membuat miris masyarakat. Kiriman "BOM" ke rumah oleh Pertamina itu membuat warga mengidap paranoid, ketakutan yang berlebihan dengan gas elpiji.

Tidak hanya kalangan ibu rumah tangga yang meninggalkan gas. Sejumlah pedagang kini juga memilih menggunakan minyak meski harganya mahal dan barangnya sulit didapat.

Di tengah macam tanggapan terkait sukses dan gagalnya program konversi minyak tanah ke gas yang digulirkan pemerintah. Masyarakat banyak yang mengaku takut jika konversi itu masih sarat dengan kecelakaan (meledak).

Pedagang asongan seperti siomay misalnya menjadi contoh dari imbas peristiwa-peristiwa nahas beruntun itu. Meskipun harga minyak tanah kini mahal, terlebih setelah program subsidi minyak tanah ditarik masyarakat masih memilih menggunakan minyak ketimbang mengalami resiko ledakan gas.

Memang cukup sulit untuk menutup biaya pembelian minyak, namun mau gimana lagi, mau pakai gas kini masih sangat riskan,

Lalu bagaimana mereka menyiasati penjualannya agar tak merugi? Ppedagang kini harus mengecilkan porsi dagangannya. Meski dengan upaya itu, mereka pun sering mendapat komplain.

Ternyata yang terjadi idak semudah yang dibayangkan. Dengan mengecilkan porsi siomay, pembeli juga banyak yang komplain. Secara otomatis omset penjualan juga menurun, Kehidupan masyarakat kecil seperti seperti tidak diberikan pilihan. Layaknya diberi menu memakan buah simalakama sejumlah masyarakat kini kembali harus mengalami kemunduran dengan menggunakan kayu bakar,

Kita memang tidak punya pilihan. Apalagi menyangkut keselamatan. Sebagian dari pedagang tetap memilih minyak dengan resiko kecelakaan kecil. Mungkin jika sudah ada perbaikan tentang penggunaan yang menjamin gas aman,baru mereka mau menggunakan gas,

Kini, persoalannya tentu ada di tangan pemerintah. Membiarkan masyarakat tetap dalam ketakutan tentu bukan hal terbaik. Harus segera ada upaya untuk membuat rakyat kembali nyaman dengan gas elpiji sehingga program pemerintah pun berjalan dengan baik.

Bagaimana menurut pendapat anda mengenai hal ini.....?

Tidak ada komentar: